Rabu, 14 April 2021

PERTEMUAN 4 KECERDASAN BUATAN

 

A. Konsep Pencarian

 

Pencarian merupakan suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan

kemungkinan ruang keadaan (State Space). Pencarian atau pelacakan merupakan salah satu teknik

untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang kecerdasan buatan.

Untuk mengukur performasi metode pencarian, terdapat empat kriteria yang dapat digunakan.

 

1. Completeness

2. Time complexity

3. Space complexity

4. Optimality

 

B. Teknik Pencarian

 

1. Blind Search

 

Blind Search merupakan sekumpulan prosedur yang digunakan dalam melacak ruang keadaan.

Pencarian berlangsung sampai solusi terakhir ditemukan. Idenya adalah menguji seluruh kemungkinan

yang ada untuk menemukan solusi.

 

2. Heuristic Search

 

Dalam AI, heuristic diperkenalkan sebagai suatu teknik yang meningkatkan efisiensi proses pencarian,

yang dimungkinkan dengan mengorbankan kelengkapan.Heuristic seperti pemandu perjalanan, yang

baik untuk tujuan pokok mencari arah yang secara umum menarik, tetapi bisa jadi tidak baik jika

mempertimbangkan ketertarikan tiap orang berbeda untuk tiap objek berbeda.

 

 

 

 

C. Karakteristik Masalah

Untuk memilih metode mana (atau kombinasi metode mana) yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah, penting untuk menganalisa masalah pada beberapa dimensi kunci atau karakteristik, sebagai berikut :

 

•Dapatkah masalah disederhanakan kedalam kelompok terpisah yang lebih kecil atau subprogram yang lebih mudah ?

•Dapatkah satu tahap penyelesaian solusi diabaikan atau setidaknya tidak dilakukan jika terbukti tidak layak ?

•Apakah ruang lingkup masalah dapat diprediksi ?

•Dapatkah dinyatakan sebuah solusi yang baik untuk penyelesaian masalah tanpa membandingkannya dengan solusi lain yang mungkin ?

•Solusi yang diinginkan adalah sebuah stata atau jalur menuju stata ?

 

•Apakah sejumlah pengatahuan mutlak diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau pengetahuan hanya diperlukan untuk membatasi pencarian?

 

•Dapatkah computer yang diberikan permasalahan langsung memberikan solusi atau pemecahan masalah memerlukan interaksi antara computer dan manusia?

E. Metode Blind Search

 

1. Breadth-First-Search

Algoritma Breadth-First-Search :

1.Bentuk variabel dengan nama NODE-LIST dan jadikan sebagai initial state.

2.Sampai goal state ditemukan atau NODE-LIST kosong,

 

2. Depth-First-Search

Kamis, 08 April 2021

MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

 1. Mendefinisikan Masalah

        ini adalah salah satu dari 4 hal system dalam menyelesaikan masalah, yang meliputi definisi yang tepat tentang keadaan awal dan keadaan akhir sebagai solusi yang dapat diterima.


2. Sistem Produksi

       Terdiri dari :

  • Sejumlah aturan dimana setiap aturan memiliki sisi kiri yang menyatakan bentuk yang dapat digunakan  dan sisi kanan yang menyatakan hasil operasi jika aturan diaplikasika.
  • satu atau lebih pengetahuan / database yang berisi informasi apapun yang berkaitan dengan tiap masalah
3. Strategi Kendali
        
       Hal ini yang akan menentukan perintah dalam aturan yang mana yang akan dibandingkan dengan database dan cara menyelesaikan konflik yang mucul ketika ada lebih dari satu aturan yang cocok.
Hal ini juga diperlukan untuk memutuskan aturan mana yang akan digunakan dalam lanjutan proses pencarian untuk mendapatkan penyelesaian masalah,dengan 2 syarat :
  • Menggerakkan Stata ( Menjalankan proses) menuju solusi 
  • harus sistematik

4. Contoh Kasus

        "Ada 2 bejana air, bejana A berkapasitas 4 liter & Bejana B Berkapasitas 3 Liter, yang mana keduanya tidak memiliki skala / batas ukuran.
ada sejumlah tak terbatas air yang dapat diisikan kedalam bejana. Bagaimana cara mengisikan tepat 2 liter dalam bejana berukuran 4 liter ?

kasus bejana air kita buat bilangan bulatnya (x,y) ; x=0,1,2,3 atau 4 dan y=0,1,2 atau 3

Catatan : 
x dinyatakan sebagai volume air bejana 4 liter
y dinyatakan sebagai volume air bejana 3 liter

Proses Awal  ( Initial state ) : (0,0) dimana kedua bejana kosong
Proses Akhir (goal state )    : (2, n) dimana bejana pertama berisi 2 liter dan bejana kedua bisa berisi berapa saja.












HASIL ANALISA MASALAH

Permasalahan dapat dipecahkan dengan menggunakan aturan produksi yang dikombinasikan dengan pendekatan strategi kendali untuk menelusuri ruang masalah sampai dtemukan jalur dari intial state ke goal state. sehingga proses pencarian menjadi penting untuk menyelesaikan masalah.


Jumat, 02 April 2021

ARTIFICIAL INTELLIGENCY

1. PENGERTIAN ARTIFICIAL INTELLIGENCY

Artificial Intelligency adalah sistem kecerdasan yang ditanamkan atau ditanamkan oleh manusia kedalam teknologi, yang nantinya akan dikembangkan kedalam konteks ilmiahatau bentukan entitas ilmiah yang sudah ada.

A. Teknik AI

1. Pencarian/ penelusuran(Search)
    - Fasilitas untuk memecahkan persoalan
    - Ada beberapa pendekatan
2. Penggunaan Pengetahuan(Use of Knowledge)
    -Fasilitas untuk memecahkan struktur-struktur dari obyek yang terlibat.
3. Abstraksi (Abstraction)
    -sebuah fasilitas yang mengutamakan pemisahan dan variasi dari beberapa proses
     penting maupun tidak.

B. Model-Model AI

1.Program kelas pertama

Program ini mencoba menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak persis benar dengan definisi kita tentang AI. Program yang termasuk kelas ini menggunakan algoritma dan mekanisme yang mudah dan sederhana untuk dilakukan oleh komputer tetapi biasanya sulit dan tidak menarik untuk dilakuakan oleh manusia. Contoh program dalam kelas ini adalah Elementary Perceiver and Memorizer (EPAM) [Feigenbaum, 1963].

2. Program kelas kedua

Program ini berupaya memodelkan kemampuan manusia dalam melakukan sesuatu, yang berarti program pada kelas ini lebih mendekati kepada definisi tentang AI. Dengan begitu program ini menjadi tidak mudah bagi komputer. Beberapa alasan dibuatnya model seperti ini :

 - Untuk membuat komputer mengerti alasan manusia. Contohnya, membuat komputer dapat membaca/ mengerti berita di koran dan menjawab pertanyaan spt “mengapa buruh mogok kerja ?”, program semacam ini harus dapat mensimulasi proses pengambilan alasan yang dilakukan manusia. 

C. Tingkatan Model AI

Tingkatan awal yaitu Bertanya pada diri sendiri tentang tujuannya

Sebelum kita membuat program AI ada baiknya tanya 

“Apakah kita akan membuat program yang dapat melakukan hal secerdas yang dilakukan manusia ? ” 

“Apakah kita akan membuat program yang dapat melakukan sesuatu dgn cara yang sama manusia ? "

Atau kita akan membuat program yang dapat melakukan sesuatu yang lebih mudah.


D. Kriteria Sukses

Proyek penelitian ilmiah adalah “ Bagaimana kita tahu kalau kita sudah berhasil ?”, begitu pula dalam AI. Bagaimana kita tahu mesin yang kita buat cerdas ? Menjawab pertanyaan itu sama sulitnya dengan menjawab pertanyaan “Apakah kecerdasan itu ?”

Tahun 1950, Alan Turingmemperkenalkan metode untuk menentukan apakah sebuah mesin dapat berpikir, yang kemudian dikenal dengan sebutan Turing Test. Untuk melakukan test ini diperlukan 2 orang dan 1 mesin.

Satu orang bertindak sebagai penanya yang berada pada tempat terpisah dengan orang kedua dan mesin. Penanya dapat bertanya kepada orang kedua atau mesin dengan mengetikkan pertanyaannya dan menerima jawaban dalam bentuk ketikkan juga. Penanya tidak tahu yang mana orang yang mana mesin hanya si A dan si B, yang dilakukan oleh penanya dengan pertanyaan adalah menentukan mana yang orang, mana yang mesin. Tujuan dari test ini adalah mengelabui sipenanya sehingga menganggap mesin sebagai orang, caranya adalah membuat mesin tidak selalu menjawab benar dan menunda waktu menjawab.


E. Potensi Manusia

1.Potensi Kecerdasan

Contoh :

Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Logika –Matematika

Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan Musikal

Kecerdasan Natural

2.Potensi Diri

Terdiri atas empat elemen yakni,

Menerima diri

Merumuskan Cita-cita

Berinteraksi dengan lingkungan

Mencari dan menciptakan pengalaman baru

3. Membangun Potensi

Contohnya : 

- Self Potention

- Define 

- Evaluate

- Share

- Own

Selasa, 23 Maret 2021

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN 1

 KECERDASAN BUATAN

Nama           : Sayyed Muh Ismail

NIM            : 17190411

Kelas          : 17. 4B. 26


1. Kecerdasan Buatan 

 adalah kecerdasan yang ditambahkan pada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga Intelegensi Artifisial (Artificial Intelligence), kecerdasan buatan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk belajar, memahami, menanggapi dan yang terakhir menggunakan nalar dalam menyelesaikan masalah.

2. Konsep Intelegensi Artifisial

Artificial Intelligence memiliki 5 konsep umum yaitu :

1. turing test yang mana proses ini melibatkan antara penanya (manusia) dan 2 objek yang ditanya

2. pemprosesan simbolik ini merupakan sifat penting AI yang merupakan bagian dari ilmu komputer dengan proses simbolik dan non algoritmik.

3. Heuristic Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara efektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan.

4. Inferensi (Penarikan Kesimpulan) → AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning), termasuk di dalamnya proses (inferencing) berdasarkan fakta- fakta

5. Pencocokan Pola (Pattern Matching) → Berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional .

3. Mengapa Perlu AI

a. Hampir semua permasalahan dipecahkan dengan bantuan komputer.

b. Masalah semakin komplek tidak mungkin manual lagi.

c. Tidak ada keterbatasan hardware lagi.

d. Keinginan manusia: Komputer (Robot) bertindak seperti manusia.

4. . Arsitektur Artificial Intelligence

BERBASIS PENGETAHUAN →INPUT→INFERENCE ENGINE→GOAL

5. Contoh Penerapan Artificial Intelligence

1.DeepFace Facebook. Salah satu contoh dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh FacebookRekomendasi E-CommerceAsisten Virtual.




Jumat, 09 Oktober 2020

Tugas Grafikom Pertemuan 4

 Teori Warna

DEFINISI WARNA



Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia apabila ada cahaya yang mengenai mata

Warna adalah spectrum yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna,identitas suatu cahaya ditentukan dengan panjang gelombang cahaya tersebut,

Representasi warna di computer 

Ada berbagai cara untuk menghasilkan warna menggunakan computer, beberapa model warna yang digunakan antara lain :

RGB

Merupakan kependekan dari Red Green Blue, merpakan warna-warna yang tercipta dari cahaya yang dihasilkan oleh monitor. Desain dengan warna RGB akan sangat cocok apabila ditampilkan di dalam media digital seperti monitor, web, smartphone dan lain-lain. Warna RGB sangat cerah dan segar serta menyenangkan untuk dilihat.


HSV/HSB

Model warna HSB ( H ue, S aturation, B rightness) mendefinisikan ruang warna dalam tiga komponen penyusun:

H ue: tipe warna (seperti merah, biru, atau kuning).

Rentang dari 0 sampai 360 ° pada sebagian besar aplikasi. (masing-masing nilai sesuai dengan satu warna: 0 berwarna merah, 45 adalah warna oranye dan 55 adalah warna kuning).

S aturation: intensitas warnanya.

Rentang dari 0 sampai 100% (0 berarti tidak ada warna, yaitu warna abu-abu antara hitam dan putih; 100 berarti warna intens).

Terkadang juga disebut "kemurnian" dengan analogi dengan jumlah eksim eksim kolorimetri .

B kebenaran (atau nilai V ): kecerahan warnanya.

Rentang dari 0 sampai 100% (0 selalu hitam; tergantung pada saturasi, 100 mungkin berwarna putih atau warnanya kurang atau lebih jenuh).


CMY(K)

CMYK merupakan kependekan dari Cyan Magenta Yello dan Black. Desain dengan jenis warna CMYK biasanya sangat cocok digunakan untuk yang berhubungan dengan cetak mencetak. Warna dengan jenis CMYK biasanya akan lebih buram jika dibandingkan dengan RGB, namun saat anda mencetak desain anda, warna inilah yang cocok dengan jenis tinta yang anda gunakan


CIE

CIE (Commission Internationale d'Eclairage) mendefinisikan tiga sumber cahaya hipotetis x,y,z yang menggunakan kurva positif dari spectrum



Warna Primer 

Warna Primer merupakan adalah sebuah warna dasar atau warna pokok. Ini berarti bahwa warna adalah dasar untuk warna lain.


Warna Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :

Merah + Kuning = Orange/jingga

Kuning + Biru = Hijau

Warna Primer terdiri dari warna  merah ,kuning dan biru

Biru + Merah = Ungu



Warna Tersier, 

Adalah campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, terdiri dari:

Kuning + Hijau = Kuning Hijau

Hijau + Biru = Biru Hijau

Biru + Ungu = Biru Ungu

Ungu + Merah = Merah Ungu

Merah + Orange = Merah Orange


Warna Dingin

Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau. Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan memberi kesan melangsingkan.


Warna Panas / Hangat

Warna panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan memberi kesan melebarkan dan menggemukan.



Warna Netral

Warna Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna netral pd suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah ditambah sedikit warna hitam menjadi warna merah tua. atau warna merah ditambah warna putih menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna hitamyg semakin banyak akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin banyak penambahan warna putih,akan memberikan efek membesarkan.  

Kamis, 01 Oktober 2020

 Nama         : Sayyed Muh Ismail

NIM            : 17190411

Kelas           : 17. 3B. 26

Matkul        : Grafikom

Syntetic Camera

Cara pandang obyek tiga dimensi dalam tulisan ini menggunakan

pendekatan kamera sintetik karena cara ini cukup fleksibeL Dalam hal

ini gambar bisa diambil Hari sudut manapun pada jarak yang bervariasi

dan dengan arah kamera yang bervariasi pula. Cara pandang dengan

menggunakan sistem kamera sintetik mempunyai tiga komponen

utama, yaitu bidang pandang dimana jendela ditempatkan, sistem

koordinat yang disebut sebagai sistem koordinat pandang dan mata di

dalam sistem tersebut. Mata melihat sebagian obyek lewat jendela di

dalam bidang pandang. Hasil pandangan mata inilah yang nantinya

akan digambar pada layar komputer yang bersistem koordinat dua

dimensi.

Objek perlu dipindahkan ke koordinat viewer agar posisisesuai dengan arah mata(align)

Word koordinat memiliki sumbu x,y,z

Bidang proyeksi mempunyai 3 sumbu u,v dan  n

Terdapat sebuah transformasi koordinat dunia menuju ke koordinat viewer.

Senin, 14 Januari 2019

Aplikasi Cek Harga Tiket Pesawat

1. Deskripsi

Aplikasi ini adalah ketika kita memilih maskapai yang kita inginkan dan tujuan perjalanan maka akan tampil lama perjalanandan harga tiket pesawat sesuai maskapaidan tujuan perjalanan kita.

Komponen yang ada pada aplikasi ini antara lain text field, combo box dan list. Dan untuk variabelnya saya antara lain maskapai, rute, lama perjalanan, dan harga.

2. Screen Shoot Form

 a. Maskapai Batik Air Dengan Tujuan Pontianak-Medan, Lama Perjalanan 4 Jam Dan Harga Rp.800.000


b. Maskapai Sriwijaya Air Dengan Tujuan Jakarta-Surabaya, Lama Perjalanan 1,5 Jam Dan Harga Rp.650.000


 c. Maskapai Lion Air Dengan Tujuan Bali-Singapore, Lama Perjalanan 10 Jam Dan Harga Rp. 1.500.000



3. Source Coding


/*
 * To change this template, choose Tools | Templates
 * and open the template in the editor.
 */
package agenperjalanan;

import java.text.NumberFormat;
import java.util.ArrayList;
import javax.swing.DefaultListModel;

/**
 *
 * @author master
 */
public class UIRutePerjalanan extends javax.swing.JFrame {
    DefaultListModel<ModelRute> daftar = new DefaultListModel<>();
    /**
     * Creates new form UIRutePerjalanan
     */
    public UIRutePerjalanan() {
        initComponents();
       
        isiDataAwal();
        lstRute.setModel(daftar);
    }
   
    private void isiDataAwal(){
       
        ModelMaskapai maskapai1=new ModelMaskapai("Batik Air");
        ModelRute rute1= new ModelRute("Jakarta-Bali", "3.5 Jam", 99000);
        ModelRute rute2=new ModelRute("Jakarta-Pontianak", "1 Jam", 450000);
        ModelRute rute3=new ModelRute("Pontianak-Medan", "4 Jam", 800000);
        maskapai1.addRute(rute1);
        maskapai1.addRute(rute2);
        maskapai1.addRute(rute3);
       
        ModelMaskapai maskapai2=new ModelMaskapai("Sriwijaya Air");
        rute1= new ModelRute("Jakarta-Bali", "3 Jam", 120000);
        rute2=new ModelRute("Jakarta-Surabaya", "1.5 Jam", 650000);
        rute3=new ModelRute("Jakarta-Medan", "3 Jam", 750000);
        ModelRute rute4= new ModelRute("Surabaya-Medan", "6 Jam", 1300000);
        maskapai2.addRute(rute1);
        maskapai2.addRute(rute2);
        maskapai2.addRute(rute3);
        maskapai2.addRute(rute4);
       
        ModelMaskapai maskapai3=new ModelMaskapai("Lion Air");
        rute1= new ModelRute("Bali-Singapore", "10 Jam", 1500000);
        rute2=new ModelRute("Jakarta-Bali", "3 Jam", 250000);
        rute3=new ModelRute("Banjarmasin-Medan", "4.5 Jam", 900000);
        rute4= new ModelRute("Pontianak-Medan", "3.5 Jam", 550000);
        maskapai3.addRute(rute1);
        maskapai3.addRute(rute2);
        maskapai3.addRute(rute3);
        maskapai3.addRute(rute4);
       
        cboMaskapai.addItem(maskapai1);
        cboMaskapai.addItem(maskapai2);
        cboMaskapai.addItem(maskapai3);
    }

    /**
     * This method is called from within the constructor to initialize the form.
     * WARNING: Do NOT modify this code. The content of this method is always
     * regenerated by the Form Editor.
     */
    @SuppressWarnings("unchecked")
    // <editor-fold defaultstate="collapsed" desc="Generated Code">                         
    private void initComponents() {

        jLabel1 = new javax.swing.JLabel();
        cboMaskapai = new javax.swing.JComboBox();
        jLabel2 = new javax.swing.JLabel();
        jScrollPane1 = new javax.swing.JScrollPane();
        lstRute = new javax.swing.JList();
        jLabel3 = new javax.swing.JLabel();
        jLabel4 = new javax.swing.JLabel();
        lblLamaPerjalanan = new javax.swing.JLabel();
        lblHarga = new javax.swing.JLabel();
        jLabel5 = new javax.swing.JLabel();

        setDefaultCloseOperation(javax.swing.WindowConstants.EXIT_ON_CLOSE);

        jLabel1.setText("Nama Maskapai");

        cboMaskapai.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {
            public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
                cboMaskapaiActionPerformed(evt);
            }
        });

        jLabel2.setText("Rute");

        lstRute.addListSelectionListener(new javax.swing.event.ListSelectionListener() {
            public void valueChanged(javax.swing.event.ListSelectionEvent evt) {
                lstRuteValueChanged(evt);
            }
        });
        jScrollPane1.setViewportView(lstRute);

        jLabel3.setText("Lama Perjalanan");

        jLabel4.setText("Harga");

        lblLamaPerjalanan.setText("Jam");

        lblHarga.setText("Rp");

        jLabel5.setFont(new java.awt.Font("Tahoma", 1, 18)); // NOI18N
        jLabel5.setText("Cek Harga Tiket Pesawat");
        jLabel5.setToolTipText("");

        javax.swing.GroupLayout layout = new javax.swing.GroupLayout(getContentPane());
        getContentPane().setLayout(layout);
        layout.setHorizontalGroup(
            layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
            .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                .addContainerGap(javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, Short.MAX_VALUE)
                .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, false)
                    .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                        .addComponent(jLabel1)
                        .addGap(18, 18, 18)
                        .addComponent(cboMaskapai, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 183, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))
                    .addComponent(jLabel2)
                    .addComponent(jScrollPane1))
                .addGap(45, 45, 45)
                .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
                    .addComponent(jLabel3)
                    .addComponent(jLabel4))
                .addGap(18, 18, 18)
                .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
                    .addComponent(lblLamaPerjalanan, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 149, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
                    .addComponent(lblHarga, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 118, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)))
            .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                .addGap(166, 166, 166)
                .addComponent(jLabel5)
                .addGap(0, 0, Short.MAX_VALUE))
        );
        layout.setVerticalGroup(
            layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
            .addGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING, layout.createSequentialGroup()
                .addContainerGap()
                .addComponent(jLabel5)
                .addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED, 34, Short.MAX_VALUE)
                .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)
                    .addComponent(jLabel1)
                    .addComponent(cboMaskapai, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))
                .addGap(18, 18, 18)
                .addComponent(jLabel2)
                .addGap(18, 18, 18)
                .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
                    .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                        .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)
                            .addComponent(jLabel3)
                            .addComponent(lblLamaPerjalanan))
                        .addGap(18, 18, 18)
                        .addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)
                            .addComponent(jLabel4)
                            .addComponent(lblHarga)))
                    .addComponent(jScrollPane1, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 162, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))
                .addContainerGap())
        );

        jLabel5.getAccessibleContext().setAccessibleName("Cek Harga Tiket Pesawat");

        pack();
    }// </editor-fold>                       

    private void cboMaskapaiActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                           
        ModelMaskapai maskapai = (ModelMaskapai)cboMaskapai.getSelectedItem();
        ArrayList<ModelRute> arrayRute = maskapai.getRute();
       
        daftar.clear();
        for (int index=0; index<arrayRute.size(); index++){
            ModelRute rute=arrayRute.get(index);
            daftar.addElement(rute);
        }
       
    }                                          

    private void lstRuteValueChanged(javax.swing.event.ListSelectionEvent evt) {                                    
        //if (lstRute.getSelectedIndex()!=-1){
        try{
            int index = lstRute.getSelectedIndex();
            ModelRute rute=daftar.get(index);
            lblLamaPerjalanan.setText(rute.getLamaPerjalanan());
            lblHarga.setText(NumberFormat.getNumberInstance().format(rute.getHarga()));
        }
        catch (ArrayIndexOutOfBoundsException ex){}
        //}
    }                                   

    /**
     * @param args the command line arguments
     */
    public static void main(String args[]) {
        /*
         * Set the Nimbus look and feel
         */
        //<editor-fold defaultstate="collapsed" desc=" Look and feel setting code (optional) ">
        /*
         * If Nimbus (introduced in Java SE 6) is not available, stay with the
         * default look and feel. For details see
         * http://download.oracle.com/javase/tutorial/uiswing/lookandfeel/plaf.html
         */
        try {
            for (javax.swing.UIManager.LookAndFeelInfo info : javax.swing.UIManager.getInstalledLookAndFeels()) {
                if ("Nimbus".equals(info.getName())) {
                    javax.swing.UIManager.setLookAndFeel(info.getClassName());
                    break;
                }
            }
        } catch (ClassNotFoundException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(UIRutePerjalanan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (InstantiationException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(UIRutePerjalanan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (IllegalAccessException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(UIRutePerjalanan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (javax.swing.UnsupportedLookAndFeelException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(UIRutePerjalanan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        }
        //</editor-fold>

        /*
         * Create and display the form
         */
        java.awt.EventQueue.invokeLater(new Runnable() {

            public void run() {
                new UIRutePerjalanan().setVisible(true);
            }
        });
    }
    // Variables declaration - do not modify                    
    private javax.swing.JComboBox cboMaskapai;
    private javax.swing.JLabel jLabel1;
    private javax.swing.JLabel jLabel2;
    private javax.swing.JLabel jLabel3;
    private javax.swing.JLabel jLabel4;
    private javax.swing.JLabel jLabel5;
    private javax.swing.JScrollPane jScrollPane1;
    private javax.swing.JLabel lblHarga;
    private javax.swing.JLabel lblLamaPerjalanan;
    private javax.swing.JList lstRute;
    // End of variables declaration                  
}


 
 Sekian Dan Terima Kasih.......